TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH KAJIAN PUISI
ANALISIS PUISI PENERIMAAN KARYA CHAIRIL
ANWAR BERDASARKAN PENDEKATAN OBJEKTIF
Dosen Pengampu:
Dra. Sri Suhita, M.Pd.
Marlina, M.Pd.
Disusun Oleh:
Resti Hanafiani
Kelas : 2 PB 1
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA
DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2018
PENERIMAAN
Chairil
Anwar
Kalau kau mau
kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap
sendiri
Kutahu kau bukan
yang dulu lagi
Bak kembang sari
sudah terbagi
Jangan tunduk!
Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau
kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin
aku enggan berbagi.
(Derai-derai Cemara, 2000)
Analisis Puisi
Penerimaan Karya Chairil Anwar Berdasarkan Pendekatan Objektif
1.
Analisis Unsur Intriksik Puisi Penerimaan Karya
Chairil Anwar
·
Tema: Kasih sayang
Karena puisi ini mengagambarkan perasaan
cinta dan sayang tokoh “aku” kepada tokoh “kau” sehingga mau menerima tokoh
“kau” kembali.
·
Perasaan: Ketegasan
Digambarkan pada bait keempat, kelima,
dan keenam, yaitu:
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani (bait
keempat)
|
Untukku sendiri tapi
|
·
Nada: Menasihati
Seolah-olah penyair menasihati kepada
para pembaca untuk tidak mendua dan menyakiti pasangannya.
·
Amanat:
Amanat
yang terkandung dalam puisi “penerimaan” adalah agar manusia terbuka untuk
lebih setia lagi kepada pasangannya dengan tidak menduakannya.
Selain
itu terimalah permintaan maaf seseorang. Jadikanlah yang lalu sebagai
pembelajaran dan jangan sampai kesalahan yang lalu terulang lagi di masa depan.
·
Tipografi:
Puisi ini terdiri dari enam bait dengan
pola 2-1-2-1-2-1. Bait pertama, ketiga, dan kelima berjumlah dua larik.
Sedangkan bait kedua, keempat dan keenam berjumlah satu larik. Setiap awal
kalimat pada tiap larik didahului dengan huruf kapital. Namun tanda baca dalam
puisi ini tidak terlalu dihiraukan. Hal ini terlihat dari hanya adanya dua
tanda baca dalam puisi “penerimaan”
tersebut, yaitu tanda seru pada bait keempat dan tanda titik pada bait keenam.
·
Enjambemen: -
·
Akulirik: Tokoh yang berbicara di dalam puisi “penerimaan” adalah “aku”
·
Alusi: -
·
Gaya Bahasa:
Gaya kalimat: dilihat dari gaya kata,
puisi “penerimaan” mengandung pengulangan kata. Pengulangan itu ditemukan pada
larik berikut:
Kalau kau mau kuterima kau kembali berulang dua kali
Bahasa Kiasan: terdapat dua kiasan/majas
dalam puisi “penerimaan” yaitu:
-Simile (Pada bait ketiga, larik kedua)
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
-Personifikasi (Pada bait keenam)
Sedang dengan cermin aku enggan
berbagi.
·
Citraan:
-Pendengaran
: Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
-Penglihatan
: Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
·
Rima: Rima yang terdapat pada puisi adalah rima tidak sempurna. Karena
hanya berima pada sebagian suku akhir.
·
kem-ba-li
·
ha-ti
·
sen-di-ri
·
la-gi
·
ter-ba-gi
·
tun-duk!
·
be-ra-ni
·
kem-ba-li
·
ta-pi
·
ber-ba-gi
KESIMPULAN:
Tema yang terdapat dalam puisi
penerimaan karya Chairil Anwar adalah kasih sayang. Perasaan atau ekspresi
penyair yang terungkap dalam puisi adalah ketegasan. Nada atau sikap penyair
kepada pembaca adalah menasihati. Terdapat dua amanat yang dapat dipetik dalam
puisi ini. Amanatnya adalah yang pertama agar manusia terbuka untuk lebih setia
lagi kepada pasangannya dengan tidak menduakannya dan yang kedua terimalah
permintaan maaf seseorang, jadikanlah yang lalu sebagai pembelajaran dan jangan
sampai kesalahan yang lalu terulang lagi di masa depan.
Dilihat
dari segi tipografi, puisi ini terdiri dari enam bait dengan pola 2-1-2-1-2-1.
Bait pertama, ketiga, dan kelima berjumlah dua larik. Sedangkan bait kedua, keempat dan keenam berjumlah satu larik. Setiap awal
kalimat pada tiap larik didahului dengan huruf kapital. Namun tanda baca dalam
puisi ini tidak terlalu dihiraukan. Hal ini terlihat dari hanya adanya dua
tanda baca dalam puisi “penerimaan”
tersebut, yaitu tanda seru pada bait keempat dan tanda titik pada bait keenam.
Tokoh yang berbicara dalam puisi penerimaan karya Chairil ini adalah “aku”.
Terdapat satu larik
yang mengalami pengulangan sebanyak dua kali. Majas yang terdapat dalam puisi
ada dua, yaitu simile dan personifikasi. Citraannya adalah citraan pendengaran
dan penglihatan. Jenis rima puisi penerimaan adalah rima tidak sempurna. Karena
hanya berima pada sebagian suku akhir. Enjambemen dan alusi tidak terdapaat dalam puisi ini.
INTERPRETASI
Puisi
penerimaan karya Chairil Anwar mengungkapkan sebuah keikhlasan untuk menerima kembali seseorang yang dulu
dikasihinya. Dari segi tanda baca yang terdapat dalam puisi, hanya terdapat
dua. Yaitu tanda seru dan tanda titik.
Tanda seru dalam puisi ini seperti menyiratkan ketegasan yang diinginkan tokoh
“aku” kepada tokoh “kau”.
Tanda
baca titik, terdapat pada bait terakhir
puisi yang berbunyi “sedang dengan cermin aku enggan berbagi." Tanda titik biasanya digunakan untuk
mengakhiri sebuah kalimat. Artinya kalimat itu sudah selesai. Tanda baca titip
menandakan bahwa tokoh aku mau menerima “kau” kembali dengan syarat hanya untuk
“aku” seorang. Artinya tidak boleh ada lagi orang lain tanpa alasan apapun dan
tidak bisa dibantah.
min ijin mengambil referensi, makasih
BalasHapus